This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 22 Mei 2013

Kisah orang shalih dan gajah yang menakjubkan


Abu Abdillah al-Qalanisi dalam sebuah perjalanannya dengan mengendarai perahu. Tiba-tiba angin kencang menggoncangkan perahu yang ditumpanginya. Seluruh penumpang berdoa dengan khusyu’ demi keselamatan mereka dan mengucapkan sebuah nadzar.
Para penumpang berkata kepada Abu Abdillah, “Masing-masing kami telah berjanji kepada Allah dan bernadzar agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kami. Maka hendaknya kamu juga bernadzar dan bersumpah kepada Allah.” Dia menjawab, “Aku ini orang yang tidak perduli dengan dunia, aku tidak perlu bernadzar.”
Tetapi mereka memaksaku. Lalu aku bersumpah, “Demi Allah, sekiranya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkanku dari musibah yang menimpaku maka aku tidak akan makan daging gajah.”
Mereka bertanya, “Apakah boleh bernadzar seperti itu? Apakah ada orang yang mau makan daging gajah.?” Aku menjawab, “Itulah pilihanku, semoga Allah memberi ganjaran atas lisanku yang mengucapkan kata-kata itu.”
Benar, tidak lama kemudian kapal itu pecah.
Para penumpang terdampar di sebuah pantai. Berhari-hari kami berada di pantai tersebut tanpa makan sesuatu pun.
Ketika kami sedang duduk-duduk beristirahat, ada anak gajah lewat di depan kami. Mereka menangkap anak gajah tersebut, menyembelih lalu memakannya. Mereka menawariku makan seperti mereka. Aku menjawab, “Aku telah bernadzar dan bersumpah kepada Allah untuk tidak makan daging gajah.”
Mereka mengajukan alasan, bahwa aku dalam keadaan terpaksa, sehingga dibolehkan untuk membatalkannya. Aku menolak alasan mereka, aku tetap memenuhi sumpahku. Setelah makan, mereka merasa kenyang lalu tidur.
Pada saat mereka tidur, induk gajah datang mencari anaknya, ia berjalan mengikuti jejak anaknya sambil mengendus-endus. Hingga akhirnya ia menemukan potongan tulang anaknya.
Induk gajah itu pun sampai di tempat istirahat kami, aku memperhatikannya. Satu orang demi satu orang dia ciumi, setiap kali ia mencium bau daging anaknya pada orang itu, maka orang itu diinjak dengan kaki atau tangannya sampai mati. Kini mereka semua telah mati.
Tiba saatnya induk gajah mendekatiku, ia menciumku tapi tidak mendapatkan bau daging anaknya pada diriku. Lalu ia menggerakkan tubuh bagian belakangnya, ia memberi isyarat, kemudian mengangkat ekor dan kakinya.
Dari gerakan tubuh gajah itu aku mengerti bahwa ia menghendaki agar aku menungganginya. Lalu aku naik, duduk di atasnya. Ia memberi isyarat agar aku duduk dengan tenang di atas punggungnya yang empuk. Ia membawaku berlari kencang sehingga malam itu juga aku tiba di sebuah perkebunan yang banyak pepohonan. Ia memberi isyarat agar aku turun dengan bantuan kakinya, maka aku pun turun. Kemudian ia berlari lebih kencang dari pada saat ia membawaku tadi.
Di pagi hari, aku menyaksikan di sekilingku hamparan sawah, perkebunan dan sekelompok orang. Orang-orang tersebut membawaku ke rumah kepala suku. Juru bicara suku itu memintaku berbicara. Kemudian aku ceritakan tentang diriku dan kejadian yang dialami sekelompok orang dan rombongan dalam perahuku.
Juru bicara itu bertanya kepadaku, “Tahukah kamu berapa jauh jarak perjalananmu dengan seekor gajah itu.?” Aku jawab, “Tidak tahu!” Ia menjawab, “Sejauh perjalanan selama 8 hari! Sementara Gajah itu membawamu lari hanya dalam satu malam.”
Selanjutnya aku diperkenankan tinggal bersama mereka di desa tersebut sehingga aku mendapat pekerjaan. Setelah itu aku pulang ke kampungku.

Sumber : Kisahislam.net

Abu Uqail... Meninggal dengan jari menunjuk ke langit


Dari Ja’far bin Abdillah bin Aslam berkata, “Tatkala peperangan Yamamah berlangsung dan kaum muslimin berada di tengah medan perang, orang yang pertama kali mendapat luka adalah Abu Uqail. Dia terkena panah pada bagian antara kedua bahu dan dadanya namun tidak meninggal dunia. Kemudian panah itu dicabut sehingga pada siang hari tangan kirinya terasa lemah. Kemudian ia dibawa ke dalam kemah.
Ketika peperangan semakin memanas, umat Islam tampak mengalami kekalahan serta mulai melewati batas yang diten-tukan, sementara itu Abu Uqail dalam kondisi lemah karena luka, tiba-tiba ia mendengar Ma’n bin Addy menyeru, ‘Wahai kaum Anshar, mohonlah pertolongan kepada Allah, mohonlah pertolongan kepada Allah, seranglah musuhmu!’
Ibnu Umar berkata, “Setelah mendengar seruan itu Abu Uqail berdiri untuk menemui kaumnya. Maka aku bertanya, ‘Apa yang kamu inginkan? Kamu tidak wajib menyerang!’
Abu Uqail menjawab, ‘Tadi ada seseorang memanggil namaku.’
Aku katakan kepadanya, ‘Orang yang memanggil itu mengatakan, ‘Wahai orang-orang Anshar, bukan memanggil wahai orang-orang yang terluka!’
Abu Uqail berkata, ‘Aku termasuk salah satu orang Anshar, oleh karena itu aku harus menyambut seruannya sekalipun dengan merangkak.’
Kemudian Abu Uqail memakai ikat sabuknya dan mengambil pedang dengan tangan kanannya seraya menyeru, ‘Wahai kaum Anshar, seranglah musuh sebagaimana dalam perang Hunain! Bersatulah kamu sekalian semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepadamu. Majulah ke medan perang sebab kaum muslimin itu bersembunyi sekedar memperdayakan musuh, giringlah musuhmu sehingga masuk ke dalam kebun kemudian kamu membaur dengan mereka dan pedang-pedang kalian memenggal mereka.’
Aku perhatikan bagian-bagian tubuh Abu Uqail ternyata tangannya yang terluka telah lepas dari bahunya dan jatuh di medan peperangan. Pada tubuhnya terdapat 14 luka yang menyebabkan ia meninggal dunia. Saat itu musuh Allah, Musailamah telah terbunuh.
Aku berada di sisi Abu Uqail ketika dia menghembuskan nafas yang terakhir. Aku memanggil namanya, ‘Wahai Abu Uqail! Dia menjawab, ‘Labbaik -dengan terbata-bata- siapa yang kalah?’ Aku menjawab, ‘Bergembiralah, musuh Allah telah terbunuh.’ Kemudian ia menunjuk ke langit dengan jarinya sambil memuji Allah lalu meninggal dunia. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepadanya.” (Masyari’ul Asywaq Ila Mashari’il ‘Isyaq, 1/509.)

Sumber : Kisahislam.net

Muhammad bin Wasi’ : Panutan Dalam Pelajaran Ikhlas


Seorang pembesar bernama Malik bin Al Mundzir pernah mengundangnya.”Terimalah jabatan sebagai Qadhi!”. Tetapi Muhammad bin Wasi’ menolak, tapi Malik tetap membujuknya dan berkata,”Kamu harus mau menjabat sebagai Qadhi, jika tidak aku akan mencambukmu sebanyak tigaratus kali!”. Muhammad bin Wasi’ mengatakan,”Jika engkau lakukan, engkau orang yang semena-mena. Sungguh,hina di dunia lebih baik daripada hina di akhirat”.
Hammad bin Zaid berkata,”Ada orang berkata kepada Muhammad bin Wasi’,”Berikanlah wasiat untukku!”. Beliau menjawab ; ”Aku wasiatkan kepadamu agar engkau menjadi raja di dunia dan akhirat”. Orang itu bertanya,”Bagaimanakah caranya?”.Muhammad bin Wasi’ menjelaskan,”Bersikaplah zuhud terhadap dunia”.
Sulaiman At Taimi berkata : “Aku tidak pernah melihat orang yang khusyu’nya melebihi Muhammad bin Wasi’”
Hazm Al Qath’i berkata,”Muhammad bin Wasi’ berkata menjelang wafatnya,”Wahai saudara-saudara,tahukah kalian kemana aku akan dibawa pergi? Demi Allah, ke neraka kecuali Allah memberikan ampunan untukku”
Muhammad bin Wasi’ jika ditanya,”Apa kabar anda pagi ini?”. Beliau menjawab,”Ajalku dekat, angan-anganku masih panjang sementara amalanku buruk”
Muhammad bin Wasi’ berkata ,”Sungguh, ada seseorang sering menangis selama duapuluh tahun dan istrinya yang selalu didekatnya tidak pernah tahu”.

Sumber : Kisahislam.net

Kisah lelaki yang diberi pahala atas niatnya yang baik


Imam Al-Bukhari Rahimahullah (III/290) berkata, “Kami mendapattkan riwayat dari Abul Yaman, dari Syu’aib, dari Abu Az-­Zannad, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Seorang lelaki berkata, ‘Aku akan memberikan sedekah pada malam ini’. Lalu, dia keluar membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan seorang wanita pezina. Orang-orang saling membicarakannya, ‘Tadi malam, seorang wanita pezina mendapatkan sedekah’. Lelaki itu mengucap, ‘Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji! Sedekahku jatuh pada wanita pezina. Aku akan bersedekah lagi’.
Dia keluar membawa sedekahnya lagi dan meletak­kannya di tangan orang kaya. Keesokan harinya orang-orang membicarakan, Sedekah diberikan kepada orang kaya’. Orang itu mengucap, ‘Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji! Sedekahku jatuh pada orang kaya. Aku akan bersedekah lagi’.
Dia pun keluar dengan membawa sedekah dan meletakkannya ditangan pencuri. Esoknya orang-orang membicarakan, ‘Sedekah diberikan kepada pencuri’. Orang itu mengucap, ‘Ya Allah, hanya bagi-Mu segala puji! Sedekahku ternyata jatuh pada wanita pezina, pada orang kaya, dan pada pencuri’.
Lalu, dia didatangi dan dikatakan kepadanya, ‘Sedekahmu benar-benar telah diterima. Boleh jadi wanita pezina itu akan menghentikan perbuatan zinanya karena sedekahmu. Orang kaya (yang diberi sedekah) bisa mengambil pelajaran dan mau memberikan sebagian apa yang telah dianu­gerahkan oleh Allah kepadanya. Mungkin saja, pencuri menghentikan perbuatan mencurinya karena sedekahmu’.” [Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, kitab az-Zakat (VII/110)
Sumber: Kisah Karomah Para Wali Allah, Penerbit Darul Falah, Hal.27

Selama ikhlas, Pasti ada dampaknya


Syaikh Al-Arify pernah bercerita dalam kajian di channel Al-Khalijiyyah, berjudul Al-Jahlu bi Ad-Diin (kebodohan akan perkara agama). Suatu hari beliau diundang ceramah di suatu kampus di Timur Tengah. Beliau pun menjawabnya dan datang di waktu yang tepatnya ditentukan.
Ternyata, kelakuan para hadirin, yaitu para mahasiswa kampus tersebut, mengecewakan beliau. Tersebab ketika beliau menjajakan ilmu bermanfaat, banyak dari mereka saling ‘berkicau’. Adab majelis hilang. Sebagian hadirin pun perhatiannya sungguh kurang. Syaikh Al-Arify pulang dengan kekecewaan. Ia merasa belum pernah ada kajian seburuk itu dan berharap tak terulang. Namun, beliau berusaha meredam kekecewaan dan mendoakan yang terbaik.
Setahun kemudian, beliau ditelepon oleh pihak kampus. Mereka hendak lagi mengundang beliau untuk mengisi kajian. Mendengar nama kampus tersebut, beliau merasa menjawabnya tidak harus. Namun, bagaimanapun ia tidak bisa mencari alasan untuk kabur dari permintaan.
Beliau pun setuju. Dengan perasaan beda dan berharap para hadirin lebih tahu malu.
Dan rupanya mereka masih saja begitu. Mengecewakan seolah adab majelis telah dicabut dari jiwa-jiwa mereka. Syaikh Al-Arify hendak pulang kembali dengan kekecewaan yang bertalu-talu. Namun, seorang mahasiswa mencegahnya seraya berkata:
“Wahai, Syaikh, antum di tahun lalu menganjurkan kami untuk selalu shalat malam!”
Syaikh menjawab, “Na’am!”
“Wahai Syaikh, ketahuilah, demi Allah, saya adalah yang memperhatikan kalimat Anda di kajian tahun lalu. Dan mulai malam itu, selama setahun penuh hingga sekarang, saya tidak pernah luput melakukan shalat malam!”
Syaikh Al-Arify berusaha menahan keterkejutan dan kegembiraannya.
======================
Teringat perkataan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimiin -rahimahullah- yang saya baca di kitab Syarh Al-Arba’iin An-Nawawiyyah:
فلا تحزن أيها الداعي إلى الله إذا لم تقبل دعوتك، فإذا أدّيت ما يجب عليك فقد برئت الذمة والحساب على الله تعالى،
ولكن اعلم أنك إذا قلت حقاً تريد به وجه الله فلابد أن يؤثر، حتى لو رد أمامك فلابد أن يؤثر، والله الموفق
“Maka, janganlah engkau sedih wahai dai menuju jalan Allah, jika dakwahmu belum diterima! Jika engkau telah menunaikan apa yang wajib bagimu, maka lepaslah bebanmu. Hitungan kemudian adalah urusan Allah Ta’ala.
Tetapi KETAHUILAH, bahwasanya engkau, jika engkau berucap suatu kebenaran yang kau inginkan dengannya wajah Allah, maka PASTI akan membekas [memberi dampak], MESKIPUN orang di depanmu secara nyata menentangmu. Ia pasti akan membekas. Dan Allah lah yang Memberi Taufiq!” [Syarh Al-Arba'iin An-Nawawiyyah, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal. 153]
Dan itu bisa Anda terapkan di status-status Anda, ataupun blog Anda, untuk dunia maya. Tidak mesti orang yang menerima kalimat Anda atau terbekas di hatinya akannya, mengatakan dan mengakuinya. Biarlah Allah yang mencatatnya. Tidak harus kita ketahui siapa-siapa; karena tugas kita perihal kebenaran: menyampaikannya.
Wallahu al-muwaffiq!

Sumber : Kisahislam.net

3 Idiots


       3 Idiots adalah film Bollywood tahun 2009 yang bergenre Drama Komedi. Film ini disutradarai oleh Rajkumar Hirani dan diproduksi oleh Vidhu Vinod Chopra. Skenario dari film ini ditulis oleh Abhijat Joshi. 3 Idiots diadaptasi dari novel Chetan Bagat yaitu Five Point Someone. Dibintangi oleh aktor dan aktris Bollywood papan atas yakni, Aamir Khan, Kareena Kapoor, R.Madhavan, Sharman Joshi,  Omi Vaidya, Parikesit Sahni dan Boman Irani. Saat setelah dirilis, film ini memecahkan rekor opening box office records di India. Dalam waktu sepuluh hari dirilis, film ini mencapai pendapatan 100 crore (US $ 18 juta). 3 idiots juga memecahkan berbagai rekor di India.3 Idiots telah menjadi film Bollywood terlaris tertinggi sepanjang masa di India,  memecahkan rekor sebelumnya yang ditetapkan oleh Ghajini yang juga dibintangi Aamir Khan. Film ini juga menjadi salah satu film India yang sukses besar di pasar Asia Timur seperti China,  sehingga total penghasilan dari luar negeri sebesar US $ 25 juta, yang tertinggi-dan film Bollywood terlaris sepanjang masa di pasar luar negeri.
       Film ini menceritakan tentang 3 orang sahabat yakni, Farhan Qureshi (R. Madhavan), Raju Rastogi (Sharman Joshi) and Ranchhoddas "Rancho" Shamaldas Chhanchad (Aamir Khan). Mereka bertiga adalah mahasiswa di Imperial College of Engineering (ICE),yang tinggal sekamar karena Mereka bertiga harus tinggal di asrama sekolah itu selama menempuh pendidikan di kampus itu. Farhan belajar "engineer" untuk mengejar cita-cita ayahnya , dibanding mengejar keinginannya menjadi fotografer. Dan Raju belajar demi mengeluarkan keluarganya dari kemiskinan. Sedangkan Rancho belajar karena dirinya sendiri, Rancho percaya bahwa seseorang harus mengikuti kemampuannya jangan takut tidak gagal, karena keberhasilan akan mengurus dirinya sendiri jika mengikuti kemampuan.
       Namun, pemahaman Rancho yang berbeda ini diejek oleh presiden dari perguruan tinggi, Profesor Viru "Virus" Sahastrabuddhe (Boman Irani). Murid kesayangannya virus, Chatur "Peredam" Ramalingam (Omi Vaidya), percaya dalam menghafal tanpa berpikir lebih memahami untuk mencapai tujuannya. Raju, yang awalnya kesal dengan metode Rancho, akhirnya memilih Chatur dan berharap bisa lebih baik, di mana ia menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Untuk  menolong Raju, Rancho menyabot sebuah pidato Chatur yang telah ditulis untuk pidato, di mana Menteri Pendidikan dan Presiden perguruan tinggi hadir dengan banyak siswa. Chatur, dengan kurangn pengetahuan dalam bahasa Hindi, tanpa berpikir dan hanya menghafal menjadikan dirinya bahan tertawaan saat Chatur menyampaikan pidato. Chatur merasa sangat dihina dan hatinya didorong untuk balas dendam, dia bersumpah balas dendam dan taruhan bahwa dia akan menjadi lebih sukses dengan metodenya ketimbang Rancho. 
       Sementara itu, ayah Raju yang lumpuh terkena serangan jantung, ia diselamatkan oleh Rancho dan Pia (Kareena Kapoor), putrinya Virus.  Hal ini membuat Raju benar-benar berubah pikiran tentang Rancho dan menjadi teman baik bersama dengan Farhan. Rancho jatuh cinta dengan Pia, dan Pia membalasnya cintanya. Virus pun Marah dengan persahabatan dan pemikiran 3 idiots, Virus terus mencoba untuk memecah persahabatan Rancho dengan Farhan dan Raju. Namun, mereka tetap bersama. Empat tahun kemudian mereka bertiga mabuk masuk ke rumah Virus pada malam hari, Itu semua demi Rancho yang ingin menyatakan cintanya kepada Pia, sayangnya Virus tahu. Keesokan harinya, Virus mengeluarkan Raju dari kampus itu, kecuali Raju membuat Rancho yang dikeluarkan. Tidak ingin mengkhianati temannya atau dikecewakan keluarganya, Raju mencoba bunuh diri dan berakhir dalam keadaan koma. Dengan dua bulan perawatan ekstensif dari ibunya, Rancho, Farhan, dan Pia, akhirnya Raju sadar dari komanya, dan dengan demikian ia membuang rasa takutnya terhadap masa depan. Ia pun mencoba melamar di suatu perusahaan. Keterusterangannya mengesankan agen perusahaan selama wawancara pekerjaan dan mereka mempekerjakan Raju. Farhan, termotivasi oleh teman-temannya, Ia meyakinkan orangtuanya untuk memungkinkan dia untuk putus sekolah dan menjadi fotografer satwa liar, yang telah menjadi mimpinya
        Karena merasa martabatnya hancur dan marah lantaran Raju mendapat pekerjaan akhirnya Virus mengatur siasat untuk membuat Raju gagal. Virus membuat soal ujian untuk menghancurkan Raju. Supaya Raju gagal dalam ujian.  Apabila ia gagal, ia tidak bisa bekerja di perusahaan itu. Pia memberitahukan siasat Virus ke Rancho. Rancho dan Farhan berusaha mencuri soal itu dan akhirnya tertangkap oleh Virus. Rancho diusir dan dikeluarkan dari Kampus. Hal itu membuat Pia marah, Pia pun pergi dari rumah ke rumah sakit tempatnya bekerja. Saat itu juga kakak Pia yang tengah hamil, Mona (Mona Singh) merasa ingin melahirkan. Karena badai Mona tidak bisa dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Mona ditolong oleh Rancho, Farhan, dan Raju serta mahasiswa lainnya. Mona melahirkan bayi lewat bantuan vacuum Cleaner  dan Pia lewat webcam. Namun bayi yang dilahirkan mona tidak menangis, tapi setelah mendengar kata "All is Well" bayi itu sadar. Pada akhirnya Virus damai dengan Rancho. Rancho pun menjadi "Student Of the Year"
       

Senin, 20 Mei 2013

Dekho na


yeh sajish hain bundo kee, koyee khwahish hain chup chup see  (2x)
dekho naa, dekho naa  (2x)
hawa kuchh haule haule, juban se kya kuchh bole
kyon duree hain abb darmaya, (dekho naa, dekho naa  2x)

phir naa hawaye hogee itanee besharam
phir naa dag mag dag mag honge yeh kadam
ha sawan yeh sidha nahee khufia bada
kuchh toh baraste huye keh raha, (samjho naa samjho naa  2x)
hawa kuchh haule haule, juban se kya kuchh bole
kyon duree hain abb darmaya, (dekho naa, dekho naa  2x)

jugnu jaise chahat dekho jale mujhe
mithee see mushkil hain koyee kya kare
hmm hontho kee arjee aaise thukrao naa
sanso kee marjee ko jhuthalao naa
chhu lo naa, chhu lo naa, chhu lo naa chhu lo
hawa kuchh haule haule, juban se kya kuchh bole
kyon duree hain abb darmaya, dekho naa, dekho naa
dekho naa hmm hmm....
hmm hmm hmm dekho
 

Chanda Chamke



(chanda chamke cham cham, chikhe chaukanna chor
chitee chate chinee chatoree chinikhor)  (2x)
kitna mushkil yeh gana jara gake dikhana
chanda chinee chamke chate chaukanna chikhe chor
chanda chamke cham cham chikhe chaukanna chor
chitee chhatee chinee chatoree chinikhor

(khadaksingh ke khadakne se khadaktee hain khidkiya
khidkiyo ke khadakne se khadakta hain khadaksingh)  (2x)
kitna mushkil yeh gana jara gake dikhana
khadak khadak ke khadake khidkee, khadaksingh kaa khadke jor
(chanda chamke cham cham, chikhe chaukanna chor
chitee chate chinee chatoree chinikhor)  (2x)

pakke ped par paka papita, paka ped ya paka papita
pake ped ko pakde pinku, pinku pakde paka papita
pakke ped par paka papita, pakda pinki paki kaa kapda
kapda ha ha ha..........
pakke ped par paka papita, paka ped ya paka papita
pake ped ko pakde pinku, pinku pakde paka papita
kitna mushkil yeh gana jara gake dikhana
pakke ped par paka papita, paka ped ya paka papita
pake ped ko pakde pinku, pinku pakde paka papita
(chanda chamke cham cham, chikhe chaukanna chor
chitee chate chinee chatoree chinikhor)  (2x)
kitna mushkil yeh gana jara gake dikhana
chanda chinee chamke chate chaukanna chikhe chor
chanda chamke cham cham chikhe chaukanna chor
chitee chhatee chinee chatoree chinikhor
 

Mere Haath Mein Tera Haath Ho



Mere Haath Mein Tera Haath Ho Saari Jannatein Mere Saath Ho  2x
tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan Tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa
mere Haath Mein Tera Haath Ho Saari Jannatein Mere Saath Ho
tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan Tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa
mere Haath Mein Tera Haath Ho Saari Jannatein Mere Saath Ho

tere Dil Mein Meri Saanson Ko Jagah Mil Jaaye
tere Ishq Mein Meri Jaan Fanaa Ho Jaaye
jitne Paas Hain Khushbu Saans Ke
jitne Paas Hothon Ke Sargam
jaise Saath Hain Karvat Yaad Ke
jaise Saath Baahon Ke Sangam
jitne Paas Paas Khwaabon Ke Nazar
utni Paas Tu Rehna Hamsafar
tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan
tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa
mere Haath Mein Tera Haath Ho Saari Jannatein Mere Saath Ho

rone De Aaj Hamko Do Aankhen Sujaane De
baahon Mein Lene De Aur Khud Ko Bheeg Jaane De
hain Jo Seene Mein Qaid Dariya Woh Choot Jaayega 
hain Itna Dard Ke Tera Daaman Bheeg Jaayega
jitne Paas Paas Dhadkan Ke Hain Raaz
jitne Paas Bundon Ke Baadal
jaise sahaq Sa Chanda Ke Hain Raat
jitne Paas Nainon Ke Kaajal
jitne Paas Paas Saagar Ke Lehar
utne Paas Tu Rehna Hamsafar
tu Jo Paas Ho Phir Kya Yeh Jahaan
tere Pyar Mein Ho Jaaun Fanaa
mere Haath Mein Tera Haath Ho Saari Jannatein Mere Saath Ho

Des rangila rangila


Ho Ho o o o ....
yahaan Har Kadam Kadam Pe Dharti Badle Rang
yahaan Ki Boli Mein Rangoli Saat Rang
yahaan Har Kadam Kadam Pe Dharti Badle Rang
yahaan Ki Boli Mein Rangoli Saat Rang
dhaani Pagdi Pehne Mausam Hain
neeli Chaadar Taane Ambar Hain
nadi Sunehri Hara Samundar Hain Re Sajila
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 

ho Ho o o o....
sindoori Gaalon Wala Suraj Jo Kare Thitholi
sharmeelen Kheton Ko Dhank De Chunar Peeli Peeli
ghoonghat Mein Rang Panghat Mein Rang Cham Cham Chamkila
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 

ho Ho o o o....
abil Gulaal Se Chehre Hain Yahaan Mastaanon Ki Toli
rang Haseen Mein Rang Khushi Mein Rishten Jaise Holi
baaton Mein Rang Yaadon Mein Rang Rang Rang Rangila
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 

hey Dholaaa
re Mharo Dhola Re
ishq Ka Rang Yahaan Par Gehraa Chadh Ke Kabhi Na Utre
sachhe Pyar Ka Thehra Sa Rang Chhalke Par Na Bikhre
rang Adaa Mein Rang Haya Mein Hain Rasila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 

yahaan Har Kadam Kadam Pe Dharti Badle Rang
yahaan Ki Boli Mein Rangoli Saat Rang
dhaani Pagdi Pehne Mausam Hain
neeli Chaadar Taane Ambar Hain
nadi Sunehri Hara Samundar Hain Re Sajila
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
ho Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila 
des Rangila Rangila Des Mera Rangila
des Rangila Rangila Des Mera Rangila
 
 

Chand Sifarish


hmm hmm hmm hmmm la la la
hey hey hey hey ah ha
subhaan allaah subhaan allah subhaan allah 
subhaan allaah subhaan allah subhaan allah
valle valle
valle valle
chaand sifarish jo karta hamari deta woh tumko bata
sharm-o-haya pe parde gira ke karni hain hamko khata
zidd hain ab toh hain khud ko mitana hona hain tujhmein fanaa
chaand sifarish jo karta hamari deta woh tumko bata
sharm-o-haya pe parde gira ke karni hain hamko khata
valle valle
valle valle

subhaan allaah subhaan allah subhaan allahteri adaa bhi hain jhonke wali chhu ke gujar jaane de
teri lachak hain ke jaise daali dil mein utar jaane de
aaja baahon mein karke bahana hona hain tujhmein fanaa
chaand sifarish jo karta hamari deta woh tumko bata
sharm-o-haya pe parde gira ke karni hain hamko khata
subhaan allaah subhaan allah subhaan allah
hain jo iraaden bata doon tumko sharma hi jaaogi tum
dhadakanen jo suna doon tumko ghabraa hi jaaogi tum
hamko aata nahi hain chhupana hona hain tujhmein fanaa
chaand sifarish jo karta hamari deta woh tumko bata
sharm-o-haya pe parde gira ke karni hain hamko khata
zidd hain ab toh hain khud ko mitana hona hain tujhmein fanaa

Bulan

        Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumbercahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya MatahariJarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik). Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
        Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan. 
       Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet,Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Fase-fase bulan:
1. Bulan mati
2. Bulan sabit
3. Bulan separuh
4. Bulan cembung
5. Bulan purnama



Sharman Joshi

Nama : Sharman Joshi
Lahir : Mumbai, 28 April 1979
Pekerjaan : Aktor dan Presenter Tv
Tahun Aktif : 1999-sekarang
Istri : Prerna Chopra
Anak : 3

         Sharman Joshi (lahir 28 April 1979) adalah seorang aktor film India (Bollywood) dan presenter tv. Sharman berasal dari keluarga aktor dan aktris Gujarati. Ayahnya, Arvind Joshi adalah veteran Gujarati teater, Sementara bibinya Sarita Joshi (Bhosle), adik dan sepupu berakting di Marathi dan Gujarati teater. Kakaknya, Mansi Joshi telah muncul dalam banyak seri televisual dan menikah dengan aktor, Rohit Roy. Sharman menikah dengan Prerna Chopra, putri dari aktor Prem Chopra. Pasangan ini memiliki seorang putri, Khyana, lahir pada bulan Oktober 2005, dan anak laki-laki kembar, Rehan dan Varryan, lahir di bulan Juli 2009.
         Dia membuat debut filmnya dalam film seni Godmother (1999). Diikuti oleh Style (2001), diproduksi oleh N Chandra. Style diikuti dengan sekuel disebut Xcuse Me (2003), dan komedi lainnya seperti Shaadi No 1 (2005). Pada tahun 2006 ia membintangi Rang De Basanti. Ia juga  membintangi film komedi Golmaal. Pada tahun 2007 ia muncul dalam film Life in Metro, dhol dan Raqeeb. Tahun berikutnya ia berperan sebagaikarakter Shyam dalam film Hello, film yang diadaptasi dari Chetan Bhagat novel One Night @ Call Center. Sharman juga memainkan aktor utama dalam film Sorry Bhai! dan pada tahun 2008 berperan menjadi aktor dari tiga karakter dalam 3 Idiots (2009). Pada tahun 2009 ia menjadi host sebuah game show pada Real T.V. called PokerFace: Dil Sachcha Chehra Jhootha. Ia terkenal karena gayanya yang bebas & berakting naturalistik. Penampilannya dipuji tanpa keraguan & sangat tulus.
         Film-film yang pernah dibintangi oleh Sharman Joshi adalah : Godmother, Lajja, Style, Kahan Ho Tum,   Xcuse Me, Shaadi no 1, Rang de basanti, Golmaal, Life in Metro, Raqeeb, Dhol, Hello, Sorry Bhai!, 3 idiots, Toh Baat Pakki!, Allah Ke Banday, Ferrari Ki Sawaari, 3 Bachelors, War Chod Na Yaar.

Struktur Matahari

          Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari.

Inti Matahari 

          Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektronproton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.

Zona radiatif

        Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.

Zona konvektif 

        Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.

Fotosfer

        Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.

Kromosfer

       Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana

Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.] Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.

Matahari

           Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
            Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram. Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi.  Sementara itu, diameter Matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter Bumi. Sebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam Matahari.Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.
        Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km. 
        Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing. Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.
          Radiasi Matahari, lebih dikenal sebagai cahaya Matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.
           Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.


Apa itu gerhana bulan?


              Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
             Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
             Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
Gerhana bulan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  • Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
  • Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  • Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.





Apa itu gerhana matahari?

           Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Gerhana matahari dapat dibagi menjadi : Gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari total.
Gerhana Matahari Cincin: 
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana matahari sebagian:
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
Gerhana matahari total:
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana matahari cincin
 Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari total

          Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.

Tujh Mein Rab Dikhta Hai


Tu hi toh jannat meri, Tu hi mera junoon
Tu hi to mannat meri, Tu hi rooh ka sukoon
Tu hi aakhion ki thandak, tu hi dil ki hai dastak
Aur kuch na janu mein, bas itna hi jaanu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Ohhhh hoooo ohh….
Kaisi hai yeh doori, kaisi majboori
Meine nazron se tujhe choo liya
Oh ho ho Kabhi teri khusboo
Kabhi teri baatein
Bin mange yeh jahan pa liya
Tu hi dil ki hai raunak,
Tu hi janmo ki daulat
Aur kuch na janoo
Bas itna hi janoo
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karuo
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karuo
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Rab Ne… Bana Di Jodi…..haiiiiii
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Cham cham aaye, mujhe tarsaye
Tera saaya ched ke chumta
Oh ho ho… tu jo muskaye
Tu jo sharmaye
Jaise mera hai khuda jhumta
Tu hi meri hai barkat, tu hi meri ibadat
Aur kuch na janu, bas itna hi janu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Sajdhe sar jukhta hai
Yaara mein kya karu
Tujh mein rab dikhta hai
Yaara mein kya karu
Vasdi vasdi vasdi, dil di dil vich vasdi
Nasdi nasdi nasdi, dil ro ve te nasdi
Rab Ne Bana Di Jodi.. haiiiiii

Phir milenge chalte chalte



Pom pom.. pom pom….
Pyar hua, ikrar hua
Jeena yahan, marna yahan
In bahon ko, in rahon ko
Chod yeh chaliya jaye kahan
Mana dil toh hai anadi, yeh awara hi sahi
Aare bol radha bol sangam hoga ke nahin
Har janam mein, rang badal ke
Khwabon ke pardon pe hum khil ke
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Dil ka bhawar kare, kare pukaar jab
Pyaar kisi se hota hai
Jeeya oh jeeya kuch bol do
Aab dard sa dil mein hota hai
Ohhh.. tere ghar ke samne
Ghar banou ga, toota hi sahi
Pal bhar ke liya
Koi hume pyaar kar le, jhoota hi sahi
Jhoota hi sahi, hai jhoota hi sahi
Har janam mein, rang badal ke
Khwabon ke pardon pe hum khil ke
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte

Hai….Ya hooo… ya hooo
Tu ru pa pa…tu ru pa pa
Oh haseena, zulfon wali
Jaane jahan….
Chahe mujhko jungli keh de
Saara jahan
Oh mehafil mehafil tu phire
Yahoo yahoo dil kare
Oh mehafil mehafil tu phire
Yahoo yahoo dil kare
Badan pe sitare lapete hue
Har janam mein, rang badal ke
Khwabon ke pardon pe hum khil ke
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalet
Baabu moshay…
Hooo…hey hey hey..ahhh
Hey jai jai shiv shankar
Kaanta lage naa kankar,
Chahe kuch kar le zamana,
Mere jeevan saathi mere sapno ki rani,
Zindagi safar hai suhana
Heyy kuch to loge kahenge,
Naa suna kijiye..
Hey chein aaye mere dil ko, dua kijiye..
Hey har janam mein, rang badal ke
Khwabon ke pardon pe hum khil ke
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Pa ra pa ra pa…pa pa ra
Zu zu zu zu zu zu…
[Dard-e-dil dard-e jigar,
Zamane ko dikhana hai] – 2 times
Hum kisi se kam nahi hai,
Tujhko yeh batana hai,
Yeh vaada raha,
Oh meri chandni,
Har janam mein, rang badal ke
Khwabon ke pardon pe hum khil ke
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke.. ahh ahhh
chalte chalet
Heyy.. ahhh.. chalte chalte
Hum hai rahi pyaar ke
Phir milenge chalte chalte…

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More